Mungkin bagi
sebagian orang menjadi guru adalah hal yang menjemukan. Atau bahkan sebuah
profesi yang tidak menjanjikan. Penghasilan kecil, murid yang aneh, kondisi
kelas yang amburadul atau berbagai macam keluhan atau komentar yang terlontar
dari sebagian oaring yang menganggap remeh peran guru (wah sadis bahasanya… :P)
Tapi aku memang
ingin mejadi guru. Seru aja. Dan yang mendasari aku ingin menjadi guru adalah
bahwa ilmu yang di manfaatkan akan terus mengalir sampai kita masuk ke liang
lahat. Atau bahkan sampai menjelang hari kiamat (sotoy mode on). Beneran.
Sumpah. Kan termasuk amalan yang tidak akan terputus adalah ilmu yang
bermanfaat. Bayangkan, jika murid kita mengajarkan ke muridnya lalu ke muridnya
kemudian ke muridnya lagi terus dan terus kayak kereta yang panjangnya gak
ketulungan (lebay). Ya paling tidak seperti MLM lah yang terus beranak-pinak.
Kalo mau
hitung-hitungan materi mungkin guru akan kalah telak saat di bandingkan dengan
pegawai kantoran. Tapi saat seorang guru itu ikhlas, maka pahalanya akan
tercatat. Hayo kita bandingkan pahala siapa yang paling banyak antara guru
dengan profesi yang lain. Misalkan jika anakpaham daper 10.000 di kelasnya ada
40 anak. Sia ank yang sudah paham itu lalu mengajarkan ke temannya sehingga 40
anak di kelas tersebut paham. Setelah mereka dewasa semuanya misalkan mejadi
guru yang memegang banyak kelas dan kelasnya minimal 40 orang. Dan kejadian
diatas berulang . wuiiihhh… banyak kan pahalanya, pantes saja kalo profesi guru
itu (baca: ilmu yang bermanfaat) akan terus mengalir walaupun kita sudah
meninggal nanti.
Akhirnya, setelah
berjuang 4 tahun di bangku kuliah, dengan perjuangan ekstre berharap cum laude
tapi gak kesampaian :D, akhirnya aku lulus juga. Dan langsung kerja loh.
Diterima di sebuah SMPIT di kawasan Gatot Subroto. Apa yang terjadi nanti kita
lihat saja. Ada hal yang menarik saat kita jadi guru. Apalagi aku sebagai
lulusan Pendidikan Matematika yang konon katanya Matematika itu SYERAAAMMM…
masa seh gw biasa aja (sombong…).
(ditulis di bulan
januari 2012, padahal seharusnya aku tulis di bulan Juni, tapi saat itu aku
belum lulus)