Senin, 13 Februari 2012

Kenapa Kecerdasan Menurun???

Menjadi guru adalah sebuah proses observasi. meneliti kebiasaan siswa. maka jangan heran kalau seorang guru bisa tahu seorang siswa itu galau atau sedang mendapatkan masalah. entah kenapa dan dari mana asalnya, secara tiba-tiba saja guru akan mendapatkan feel atau mungkin indra keenam (bisa merasakan siswa sedang bermasalah).

menjadi seorang guru merupakan prosesi merasakan. merasakan siswa bandelnya minta ampun. ups salah... maaf pembaca biasa salah ketik, merasakan siswanya gimana gitu. dan ternyata diranah ini guru sedang menjadi seorang yang kinestetik. lho??? apa hubungannya feel terhadap siswa dengan merasakan. eits.. jangan salah sangka loh. saat kita terpikir dengan kata "merasakan" itu adalah kata kunci dari ciri kinestetis. kita cek

kinestetis itu kan berhubungan dengan perilaku. dan perilaku itu bukan di lihat, atau di dengarkan. tapi disentuh, dikerjakan na berhubungan dengan kinestetik kan? oke abaikan saja jika Anda kurang begitu mengerti (yang nulis mungkin lagi galau hehehehe).

kembali lagi ke topik pembicaraan kita tentang mereasakan siswa. nah berawal dari sanalah saya bisa mengambil kesimpulan yang mungkin perlu disimpulkan lagi dengan kesimpulan yang tidak akan menimbulkan kesimpulan-kesimpulan yang akhirnya tak menyimpulkan dan membuat simpul... kok jadi kacau gini ya??

ya... gini intinya kenapa siswa yang beranjak SMP (kelas 7) selalu merasa pelajarannya kini sulit. bahkan kadang seorang siswa yang dulu di kenal pintar, sekarang agak gimana gitu. dan mata pelajaran mereka (berhubungan dengan nilai) dulu baik-baik saja sekarang bermasalah. entahlah mungkin semua ini merupakan proses puber mereka, sehingga pikirannya tidak fokus.

sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. hm... salah satunya asupan gizi. ini penting pembaca, misalnya saja jika siswa tidak sarapan kosentrasi mereka terpecah pada perut. hal ini menjadi tidak baik.

kondisi kelas juga bisa mempengaruhi. kelas yang terlalu padat akan membuat siswa kehilangan kosentrasi saat belajar. bagaimana tidak saat guru sedang menjelaskan satu siswa ribut mempengaruhi temannya. akhirnya saling ngobrol eh siswa yang lain ikut terus dan terus seperti itu kelas jadi ramai. bicara dalam bicara istilahnya, mungkin :D

maka jangan heran kalau kinerja guru sedikit terganggu. guru tiba-tiba menjadi galak. kasihan guru juga seh (diriku juga termasuk dong) kalau di kelas mendapatkan siswa seperti itu. lagi fokus menjelaskan eh ada yang ribut. pelajaran terpotong. kelas terkendali. saat menjelaskan eh lagi ribut. menenangkan kelas lagi. dan sampai akhirnya...

Teeeet... teeeet... teeet,,,

bel berbunyi dan pelajaran pun tertunda hingga besoknya. lalu jika besok terjadi hal yang sama, ga kebayang jadinya.

mungkin yang paling mendasar adalah ketidaksukaann siswa terhadap pelajaran. khususnya MATEMATIKA, kenapa ya matematika selalu dianggap susah. kita simak penuturan beberapa siswa yang namanya sengaja di sembunyikan. tapi siswanya tidak disembunyikan khawatit orang tuanya marah hehehehe... jayus!

A = "belajar matematika sulit, rumus mulu kapan membacanya pak?"
oalah ternyata kesulitan matematika karena ga bisa  di baca ya? lalu apa yang harus di baca di matematika ya??? saya harus mencari jawaban yang satu ini. ada masukan?

B = "Matematika itu pelajaran yang ga ada gunanya, masak orang jalan diukur, jam di ukur, ga ada kerjaan"
hm... yang satu ini mungkin terlalu stress dengan nilai ulangannya yang terus melesat (jatuh). jadi saat di tanya matematika hehehe... biasa yang kebayang ulangan mulu. :P tapi perasaan yang suka ngukur orang, jam itu fisika deh, salah komen dirimu, nak.

C = "Matematika Susyeh (Baca: Susah)"
see??? masih dianggap susah. saat ditanya alasannya jawabnya susah. saking susah ngomongnya dia susah mengungkapkan kesusahannya tentang matematika yang susah. saya jadi susah ngungkapinnya juga.

D = "sekali kali nonton gitu pak kan seru!"
ini kok nonton ya??? apa karena saya menanyangkan film motivasi sehingga mereka tergugah untuk... menonton? parah!

E = "matematika pak??? wah saya bener bener bisa semua ulangan kemarin pak coz saya oranyanya cerdas pak jadi ya matematika gampanglah"
ini bukan sombong pembaca memang dia anaknya pinter. coz dia adik saya yang ikut komen, lho??? "eh dek, kok kamu ikut komen seh ini khusus tentang yang ga suka matematika. gimana seh?" "maaf kak hehehehe..."

kita baca kembali penuturan orang yang ga suka matematika.

F = "pak sejak saya masuk smp semua pelajaran jadi susah. padahal waktu sd saya dapat nilai yang bagus terus. saya males belajarnya"
jiaahhh... ini nilainya turun karena males. 

G = "sebenarnya seh ga terlalu susah. tapi kadang buku referensinya ga ngerti, atau kadang bapak jelasinnya terlalu cepat"
hehehehe maaf ya nak kalo bapak terlalu cepat jelasinnya, kejar target.

H = " sebenarnya mudah pak, tapi saya agak pelupa. dan sekarang saya juga lupa mau ngomong apa tadi ya??? hehehehe maaf pak lupa"
hm... lupa akut neh. gawat!

tapi bagaimanapun juga masalah penurunan nilai yang terjadi tak semata salah murid atau gurunya saja. sisi keduanya harus dilihat bisa jadi gurunya baik dalam mengajarkan tapui muridnya memang ga mau belajar. atau sebaliknya gurunya masuk jelasin dan tak peduli siswanya bisa atau tidak.

saya jadi ingat kata pepatah dahulu. ala karena biasa. jadi orang akan bilang "alah... matematika kan gampang!" soalnya dia suka belajar matematika :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar